Langsung ke konten utama

Momentum Ksatria Muda Airlangga Mengikuti Ospek di Universitas Airlangga



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Saya ksatria muda airlangga 2017. Lewat tulisan ini, saya akan berbagi pengalaman saya selama mengikuti ospek di Universitas Airlangga. Ngaku deh ya, buat kamu yang baru saja lulus SMA, dan bersiap masuk kuliah (entah itu PTN/PTS maupun Ikatan Dinas) pasti sudah memikirkan rasanya menjalani ospek? [Wajar kok itu, saya sebagai mahasiswa baru juga merasakan hal yang sama seperti kamu saat ini]

26 April 2017
Saya sangat bersyukur ketika saya melihat warna hijau di layar laptop yang bertuliskan kelulusan. Sungguh rencana Allah sangat luar biasa dan mampu menyihir hati saya. Saya diterima di Universitas Airlangga, pada saat itulah saya mulai memikirkan banyak hal sebagai mahasiswa baru dan peran saya sebagai mahasiswa Unair. Seminggu setelah pengumuman itu, saya mendapatkan notifikasi untuk gabung grup line prodi dan fakultas saya. Jadi saya dapat mengakses segala informasi dengan mudah di grup tersebut. Asalkan kita selalu up date segala informasi yang didapat, jangan asal percaya jika informasi yang didapat bukan dari sumber yang kuat. Oh ya... kenalkan nama saya Tia Dyan Wilujeng lahir di kota Kediri, tinggal bersama kedua orang tua dan sudara kembar saya di Sidoarjo, Jawa Timur. Saya dari fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, program studi yang saya pilih adalah Ilmu Informasi dan Perpustakaan. Kenapa saya memilih program studi tersebut padahal banyak program studi yang istilahnya lebih kece dan masyarakat awam pun tahu? Seperti Kedokteran, farmasi, HI, Teknik dan segala macam. Dari pengalaman saya sendiri, orang-orang di sekitar saya lebih menyarankan saya memilih jurusan SAINTEK karena mereka tahu nilai IPA saya bagus, dan mereka menanyakan dimana saya akan kuliah dan akan memilih program studi apa, ketika saya jawab, mereka meremehkan pilihan saya hingga ada yang berkata seperti ini "Mau jadi apa kamu di perpustakaan? Ahaha." Semua kalimat itu saya telan dihati dan pikiran saya, jangan sampai saya ikut emosi dengan perkataan mereka yang sebenarnya saya sangat kasihan, karena orang-orang itu belum memiliki wawasan yang luas tentang dunia pendidikan yang semakin berkembang seiring dengan adanya dunia digital yang serba modern. Mayoritas latar belakang teman-teman saya mimilih program studi dikarenakan gengsi, atau dilihat dari prospek kerjanya. Tapi sebagian dari teman-teman saya juga dapat memahami bahwasannya memilih program studi bukan karena gengsi ataupun prospek kerjanya, namun dengan adanya keyakinan hati, keseriusan, dan minat kita. Tentang prospek kerja, pada umumnya secara harfiah itu kembali dalam individunya, bagaimana kita dapat berevolusi dan mengevaluasi setiap apa yang kita lakukan. Dan alasan mengapa saya memilih program studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan, dikarenakan masih banyaknya instansi-instansi dalam sebuah lembaga yang membutuhkan ahli perpustakaan yang benar-benar mendapat gelar sarjana dari perpustakaan itu sendiri, dan perpustakaan sekarang dapat berkembang seiring dunia digital yang serba modern, sehingga terdapat yang namanya Perpustakaan Digital. Dari referensi yang saya dapat, masih banyak teknisi perpustakaan di setiap lembaga yang diketahui bukan orang perpustakaan asli, sehingga diadakannya workshop pelatihan.

Tepat pada tanggal 2 Agustus 2017.

Saya beserta 6.998 mahasiswa baru lainnya akan dikukuhkan dengan adanya upacara pemakaian jas almamater dan mutz. Acara pengukuhan ini dilakukan dari pukul 07.00-14.05 bertempat di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus C. Saat itu saya menggunakan jasa Grab untuk mengantarkan saya dan saudara kembar saya ke kampus C, detik-detik menegangkan ketika macet melanda. Alhamdulillah, kurang dari 30 menit kami sudah tiba di depan pintu masuk utama kampus C, dikarenakan macet, akhirnya saya dan saudara kembar saya jalan kaki dari pintu depan hingga ke gedung ACC, yang kami tahu denahnya sangat jauh, karena posisi gedung ACC berada di bagian belakang kampus. Saat menuju bagian registrasi, saya mengira bahwa tempat kami registrasi berada dalam satu sisi belakang gedung ACC, ternyata tidak, dikarenakan saya dan saudara kembar saya berbeda fakultas, saudara kembar saya di fakultas vokasi dan saya FISIP. Registrasi fakultas vokasi berada di sisi kiri gedung ACC, sedangkan saya di belakang gedung ACC. Sebelum acara dimulai pun, akhirnya saya berpisah dengan saudara kembar saya. Setelah saya registrasi dan mendapat satu kotak bungkusan berisi kue dan Aqua gelas, saya disuruh baris oleh panitia untuk menuju ke ACC. Ketika akan masuk ke gedung itu, saya dan semua maba disambut oleh panitia dengan sebuah nyanyian hymne Universitas Airlangga, Jingle Amerta dan sebagainya. Saat itu saya baris bersama teman-teman baru saya dalam satu prodi perpustakaan, di sanalah awal saya melihat pribadi-pribadi baru dari diri mereka dengan latar belakang yang berbeda, toleransi yang kami pertaruhkan sangat kuat untuk mengikat tali silahtuhrahmi yang baru. Ketika masuk gedung, saya melihat sungguh megahnya gedung ini dengan ribuan mahasiswa baru, yang tentunya wajah baru sebagai ksatria muda Airlangga. Kesan pertama saya mampu menggetarkan jiwa saya sebagai ksatria muda Airlangga, bersumpah sebagai mahasiswa Indonesia, dan bisa ikut memegahkan upacara pengukuhan serta kegiatan PKKMB AMERTA yang akan dilakukan besok tanggal 3 Agustus sampai 12 Agustus. Dalam acara pengukuhan tersebut banyak segmen persembahan dan beberapa sambutan, termasuk sambutan Rektorat UNAIR, ketua Amerta, dan Cak Lontong selaku wakil wali mahasiswa. Yang jelas sambutan itu sangat sayang jika tidak didengarkan. Cak Lontong merupakan wali mahasiswa, yang artinya putra dari Cak Lontong merupakan mahasiswa baru yang juga dikukuhkan di gedung ini. Alhamdulillah, pada tahun 2017 ini terdapat dua ksatria muda yang memiliki latar belakang dalam dunia entertainment. Yang kedua adalah Tukul Arwana, putri beliau diterima di satu fakultas dengan saya, yaitu Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Namun, Tukul Arwana tidak ikut dalam acara pengukuhan sebagai wali mahasiswa, beliau ikut dalam acara silatuhrahmi bersama wali mahasiswa baru Universitas Airlangga Tahun Ajaran 2017/2018. Semoga keduanya mampu menjadi Ksatria Muda Airlangga yang berprestasi dan berkompeten. Serangkaian acara hari itu sangat saya nikmati, walaupun sebenarnya saya ‘gerah’ karena kebagian duduk di bawah dengan sekedar kipas angin, bukan di tribun atas yang jelas sangat dingin karena AC. Namun, semua itu tetap saya nikmati bersama teman baru saya. Di tengah-tengah acara terdapat konfigurasi yang sangat keren dan spektakuler dari tahun sebelumnya. Sebelum acara selesai, saya mendapat informasi pembagian kelompok yang secara random dari panitia untuk acara besok dan lusa. Kelompok tersebut terdiri dari beberapa fakultas. Saya dan teman saya bernama Ismi (teman IIP – Ilmu Informasi dan Perpustakaan) berada dalam satu kelompok, bertempat di fakultas Ekonomi dan Bisnis, ruang Aula ABC.

Di bawah ini, 3 dari 6 foto saya bersama Ismi dan saudara kembar saya, ketika mengerjakan tugas upload 6 fasilitas di 3 kampus, yaitu kampus A, kampus B, dan kampus C.
  





Pada acara PKKMB UNAIR dan ORMAWA UNIVERSITAS
            Tepat pada tanggal 3 dan 4 Agustus, ospek saya bertempat di kampus B, lebih tepatnya di aula ABC, FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Di sini saya dan semua ksatria muda di aula ABC diberikan 4 materi pada tanggal 3, semua materi itu berkaitan dengan Universitas Airlangga, seperti sejarah dan sebagainya. Pada tanggal 4, materi yang saya dapatkan berkaitan dengan Organisai Mahasiswa (ORMAWA), terdapat BEM, HIMA dan UKM serta Jiwa Korsa Mahasiswa. Materi tersebut disampaikan langsung oleh dosen dan kakak-kakak mahasiswa. Semua materi yang diberikan harus dicatat di notebook, dan dikumpulkan pada saat PK Time. Dalam dua hari tersebut, acara pengisian materi selesai pada pukul 17.00 WIB. Sebelum acara selesai, saya mendapatkan informasi lagi tentang pembagian garuda dan ksatria. Satu ruang Aula ABC ini ternyata satu garuda, yaitu garuda 3. Satu garuda terdapat 20 ksatria. Saya dan Ismi sama-sama garuda 3 (karena satu ruangan), dan ksatria 14.

PKKMB AMERTA ABISENA
            Tanggal 5 Agustus merupakan serangkaian acara Amerta Abisena, terdapat 3 kegiatan pada hari ini. Pertama adalah PK Time, kegiatan ini merupakan waktu berkumpul dan berdiskusi bersama dengan PK (Pembimbing Kelompok), PK saya bernama kak Joy. Dalam diskusi ini saya dan teman-teman satu ksatria membuat yel-yel dan jargon. Kedua terdapat tiga sesi acara, yaitu roleplay, cap garuda dan donasi buku, sesi acara pertama adalah roleplay, pada kegiatan ini kita beradu peran dengan 3 ksatria yang lain, peran ksatria saya adalah sebagai Tim Pansus, keempat ksatria ini membahas dalam satu tema, yaitu Quo Vadis Hak Angket KPK, kesan saya dalam roleplay ini benar-benar harus pintar public speaking, dimana harus memperkuat argument namun juga harus menerima argument dari tiga peran yang kontra terhadap peran dari ksatria saya, setelah final statement kami keempat ksatria diberi kesimpulan oleh moderator bahwa sebenarnya dari empat peran yang kami lakukan tidak ada pro dan kontra. Sesi acara kedua adalah cap garuda, pada kegiatan ini, kami dari garuda 3 ksatria 14 tidak mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan panitia memberi tahu bahwa kehabisan cat, akhirnya semua ksatria muda yang tidak mengikuti kegiatan tersebut merasakan kekecewaan sementara. Sesi acara terakhir adalah kegiatan donasi buku, kegiatan ini termasuk kegiatan sosial, dimana kita mendonasikan buku dengan tujuan meningkatkan budaya literasi di Indonesia, buku yang kita donasikan diserahkan ke PK (Pembimbing Kelompok) masing-masing, jadi saya serahkan ke Kak Joy. Ketiga adalah orasi, pada kegiatan ini semua maba dikumpulkan kembali di gedung ACC untuk melihat teatrikal dari panitia, sungguh menakjubkan dan menggetarkan jiwa nasionalisme ketika mendengarkan dua puisi karya mahasiswa Universitas Airlangga dengan tema pancasila, tidak hanya itu, panitia mengajak kita sebagai ksatria muda Airlangga untuk setia terhadap pancasila, tidak sekedar menghafal kelima sila itu, namun juga harus diterapkan dalam keseharian dan tradisi kita. Karena kami juga tahu, bahwa pada zaman sekarang, kelima sila itu sudah hilang dari peradaban Indonesia. Setelah serangkaian acara, kami ksatria 14 foto bersama untuk menjalankan tugas wajib ospek, yaitu photo contest, setelah itu kami semua mengumpulkan notebook pada Kak Joy.

Di bawah ini adalah foto saya bersama ksatria 14






Hidup Mahasiswa!  
Hidup Rakyat Indonesia!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Siswa/i SMAN 1 Wonoayu Lolos Jalur SNMPTN 2017

Wonoayu, Sidoarjo (26/4) - Hari Rabu, 26 April 2017 menjadi hari yang sangat dinantikan oleh semua murid SMAN 1 Wonoayu. Karena pada hari itu telah resmi keluar pengumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2017. Pada angkatan 12 SMAN 1 Wonoayu, terdapat 35 murid yang lolos jalur SNMPTN 2017 dengan program studi yang mereka minati masing-masing. Saya, Tia Dyan Wilujeng menyampaikan selamat kepada teman seperjuangan saya karena telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang mereka impikan dengan jalur SNMPTN. Semoga sukses ya kawan.... Berikut nama-nama siswa/i yang berhasil lolos SNMPTN 2017 di beberapa PTN : 1. Adelia Sefri Larasati (Kelas XII IPA 1) - Sistem Informasi, UPN JATIM. 2. Afla Muzakka (Kelas XII IPA 1) - Teknologi Pendidikan, UNM. 3. Fitri Ana Hanifah (Kelas XII IPA 1) - Biologi, UB. 4. Fitriani Annisa (Kelas XII IPA 1) - Agribisnis, UPN JATIM. 5. Friska Ayu Ning Dia Novianti (Kelas XII IPA 1) - Teknik Sipil, UNM. 6. Hari Fitra

UNAIR, Learning Center Bagi Dunia

Penulis : Tia Dyan Wilujeng, S1 Ilmu Informasi dan Perpustakaan 2017, FISIP UNAIR Saya rasa mayoritas masyarakat sudah mengetahui apa itu Universitas Airlangga. Sebagian besar mereka mengetahui bahwa Perguruan Tinggi Negeri tersebut meraih peringkat keempat kampus terbaik di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Universitas Airlangga menjunjung tinggi academic value yang tidak jauh dari pengertian perguruan tinggi itu sendiri. Perguruan tinggi merupakan sebuah lembaga pendidikan yang dibuat dengan komunitas akademik yang menjunjung tinggi academic value untuk mencerdaskan bangsa. Alasan utama saya memilih Universitas Airlangga sebagai Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi prioritas adalah karena banyaknya prestasi yang berhasil ditorehkan civitas akademika UNAIR, baik di tingkat nasional maupun internasional. Karena civitas akamedika sendiri merupakan aset yang sangat penting bagi sebuah perguruan tinggi. Terbukti dengan adanya tim paduan suara yang menyabet gelar ju